Minggu, 06 Oktober 2013

Keep Our Dreams Alive and We Will Survive

1 komentar



“Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi – mimpimu”
(Andrea Hirata, Sang Pemimpi)

Ketika kita memikirkan apa yang kita inginkan, maka lakukanlah dengan bermimpi dahulu. Lalu apakah dengan bermimpi semuanya akan menjadi kenyataan? Tentu saja tidak. Siapa sih yang tidak punya impian? Semua orang pasti punya impian. Namun apakah semua orang mempunyai kemauan untuk mewujudkan impiannya? Tidak! Kita boleh bermimpi apa saja, namun mimpi tersebut tidak akan pernah bisa tercapai tanpa kita melakukan sesuatu. 

Ketika masih kecil, kita pasti punya impian. Impian yang bisa dibilang tidak dapat dipahami oleh logika. “Aku ingin menjadi….!” Namun untuk saat ini, apakah masih semudah itukah menyebutkan sebuah impian? Apakah kita masih ingat impian kita dulu ketika masih kecil? Seiring bertambahnya usia, mimpi – mimpi yang tidak sesuai dengan logika, mulai hilang dari ingatan.
Kita juga harus berani bermimpi tinggi dan berani mengambil resiko atas mimpi – mimpi tersebut. Oleh karena itu, saya tidak setuju dengan kata pepatah yang mengatakan bahwa jika kita mengejar dua hal bersamaan, niscaya kita tidak akan mendapatkan keduanya. Menurut saya, jika kita berani mengambil beban dan resiko lebih, maka dua hal atau lebih pasti akan kita dapatkan. Hidup itu harus berani menanggung resiko. A life without a risk is a life unlived.

Mimpi juga bisa menjadi motivasi kita ketika merasa mulai putus asa. Coba ingat mimpi kita kembali, maka kita akan merasa bangkit dan kembali semangat untuk mewujudkan mimpi tersebut. Dengan mengingat kembali mimpi itu, kita pasti akan termotivasi dan segera bangkit dari keputusasaan.

 “Biarkan mimpi kamu, keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa”

(dikutip dari novel 5 cm)

Jalan untuk meraih mimpi memang tidak mulus, perlu pengorbanan yang besar, mulai dari pengorbanan tenaga, pikiran, dan lain - lain. Namun semua pengorbanan itu pasti sesuai dengan hasilnya. Sesuai dengan lirik lagu ini:

"Usaha keras tak akan mengkhianati"
(JKT48 - Hari Pertama)

Lihatlah tokoh - tokoh dunia ini yang telah menikmati buah dari kerja keras mereka untuk meraih mimpi
Lionel Messi

Siapa tidak kenal dia? Dia adalah pesepakbola terhebat di dunia untuk saat ini, Lionel Messi. Tahukah kalian bahwa Messi lahir dengan kelainan hormon yang membuat tubuhnya tidak bisa tumbuh seperti anak - anak seusianya. Messi sempat beberapa kali ditolak untuk bermain sepak bola karena tubuhnya terlalu kecil. Namun dengan kekuatan mimpi dan kerja kerasnya, dia menjelma sebagai pemain sepakbola terbaik di planet ini.


Muhammad Al Fatih

Muhammad Al Fatih adalah seorang sultan yang sangat terkenal dalam Islam. Beliau bermimpi bahwa suatu saat dia pasti bisa menaklukkan Konstantinopel. Sebelumnya tidak ada khalifah yang pernah menaklukkan Konstantinopel. Dan akhirnya, dengan kekuatan mimpi, usaha keras, dan doa yang tulus, Beliau dan pasukannya berhasil menaklukkan Konstantinopel.

Nah, itulah yang disebut dengan kekuatan mimpi. Untuk bisa sukses kita harus mempunyai mimpi - mimpi. Dan kunci untuk meraih mimpi tersebut adalah dengan usaha keras, konsisten pada mimpi tersebut, dan diiringi dengan doa yang tulus.



Read more...

Kamis, 12 September 2013

Keterampilan Interpersonal

6 komentar

Assalamu’alaikum Wr Wb

Salam sejahtera untuk kita semua.

Pertama – tama saya sangat bersyukur bisa diterima di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, kampus perjuangan. Setelah melewati serangkaian kegiatan pra perkuliahan yang benar benar bikin capek, akhirnya datang juga hari dimana saya bisa merasakan apa yang namanya kuliah.

Hari pertama kuliah diisi dengan mata kuliah Keterampilan Interpersonal. Matkul ini termasuk banyak sks nya, yaitu 4 sks. Jujur, saya bingung dengan matkul ini. Apa sih maksudnya Keterampilan Interpersonal itu. Dosen pengajarnya adalah Pak Achmad Holil. Beliau cukup unik. Tidak seperti dosen dosen lain yang selalu memberikan motivasi - motivasi ketika awal perkuliahan, beliau malah memberikan perspektif - perspektif negatif tentang kuliah. Untuk apa sih kuliah itu. Mengapa kita harus kuliah? Toh, juga banyak orang sukses tanpa kuliah. Banyak reaksi dari mahasiswa ketika ditanya beliau untuk apa kuliah itu. Mulai dari menuntut ilmu, cari pengalaman, membahagiakan orang tua, ingin sukses, dan lain – lain. Kuliah perlu pengorbanan yang tidak sedikit. Pengorbanan waktu, tenaga, uang yang tidak sedikit. Itupun, kita kuliah masih dibiayai oleh Negara. Artinya, kita masih punya hutang kepada rakyat Indonesia. Mereka membayar pajak untuk mensubsidi kuliah kita. Jadi, rakyat Indonesia yang dibebankan untuk membayar kuliah kita. Jadi apa yang harus kita lakukan untuk membalas budi kepada rakyat Indonesia yang telah membiayai kuliah kita?

Beliau juga menunjukkan bahwa manusia itu memang cepat berubah. Dan manusia itu cepat berubah ke arah keburukan. Beliau memanggil salah seorang mahasiswa untuk dijadikan sampel. Mahasiswa tersebut adalah contoh diantara sekian banyak manusia yang cepat berubah. Ketika masih menginjak bangku sekolah, kita semua patuh dengan peraturan – peraturan seolah, termasuk dengan cara berpakaian. Sebelum menjadi mahasiswa, cara berpakaian kita masih rapi, dengan baju masuk, berdasi, rambut klimis, dll. Namun, setelah menjan di mahasiswa semua itu telah hilang. Hal itu menunjukkan bahwa manusia itu memang cepat berubah kearah keburukan daripada kebaikan. Contoh nyata kedua adalah ketika kita masih SMA, buku catatan masih rapi, diatur menurut mata pelajarannya. Namun, ketika sudah menjadi mahasiswa, semua mata kuliah dijadikan dalam satu buku.

Pak Holil kemudian memanggil dua mahasiswa putri untuk dijadikan sampel kedua. Beliau menunjukkan bahwa manusia itu pasti berbeda. Mulai dari cara berpakaian, cara ngomong, cara berjalan, cara berdiri, dan lain – lain.

Di akhir kuliah saya baru sadar apa sebenarnya keterampilan interpersonal itu adalah keterampilan untuk berkomunikasi, berpenampilan, membuka diri, mengekspresikan perasaan, menanggapi permasalahan.

Berhubung saya sudah capek nulis, saya sudahi dulu kegiatan tulis - menulisnya. Hehe. Overall, hari pertama kuliah cukup menyenangkan. Semoga kedepannya semakin banyak pelajaran - pelajaran yang saya ambil dari mata kuliah ini. See you next post ^^

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Galang Satria Wicaksana
5213100021
SI ITS 2013


Read more...

 

My Heart Draws a Dream Copyright © 2013 Minima Template
Designed by BTDesigner · Powered by Blogger